Thursday, August 18, 2016

Psikiater Temukan 5 Inkonsistensi Keterangan Jessica Wongso dengan BAP

Psikiater Temukan 5 Inkonsistensi Keterangan Jessica Wongso dengan BAP

Psikiater Temukan 5 Inkonsistensi Keterangan Jessica Wongso dengan BAP 
Jakarta - Psikiater forensik RSCM dr Natalia Widiasih mencatat setidaknya ada 5 inkonsistensi keterangan Jessica Kumala Wongso dengan fakta lainnya. Meski begitu, Natalia menyebut pihaknya tidak bisa menyimpulkan hal tersebut sebagai kebohongan.

Contoh-contoh dari inkonsistensi keterangan Jessica disampaikan Natalia dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus), Jl Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2016). Berikut 5 inkonsistensi tersebut:

1. Waktu kejadian perkara Jessica mengatakan membantu menggoyang-goyangkan Mirna, tapi itu inkonsisten setelah dilihat di CCTV.

2. Jessica menyatakan dia tidak datang ke rumah duka pada tanggal 7-8 karena sakit, sehingga baru bisa datang pada 9 Januari. Dalam data elektronik di WA menyatakan tidak datang ke pemakaman karena sakit demam, kambuh asmanya.

"Ini inkonsisten karena beliau menyatakan bahwa dia asmanya tidak pernah kambuh lagi. Itu tulisan tangan. Waktu wawancara juga tidak ada seperti itu. Juga tidak ada riwayat rawat inap. Sedangkan dalam transkip WA ke Hani, dinyatakan bahwa ada inkonsisten, itu saja," ujar Natalia.

3. Sejak tanggal 7 Januari Jessica mempersepsikan Hani mungkin dilarang keluarga Mirna untuk tidak menghubungi dirinya, jadi tidak membalas WA. Namun ini tidak sesuai dengan pernyataan Hani, bahwa Hani masih menghubungi Jessica, tapi justru Jessica tidak membalas pesan WA Hani. Tanggal 8 Januari Hani masih menghubungi Jessica.

4. Jessica mengatakan tidak pernah mengalami kondisi permasalahan psikologis bahkan saat putus pacar, saat diwawancara juga bilang tidak pernah sampai masuk rumah sakit. Ini tidak sesuai dengan informasi dari atasan maupun rekan kerja. Mau pun di BAP, di mana Jessica dirawat 3 kali karena dipicu permasalahan relasi dengan mantan pacar.

5. Jessica menyatakan lebih sering melihat sisi baik dari seseorang. Ini keterangannya juga berbeda dari BAP rekan kerjanya di Australia.

"Tapi kita juga lihat bahwa dalam kondisi dia dalam tekanan, dia bisa melihat orang jutsru ngelihatnya sisi negatif, misal kesel sama kakaknya karena tidak dibela, dimarahi ayah. Bahwa pada saat itu dia tidak mendapat dukungan yang baik dari keluarganya. Padahal sebelumnya dia mengatakan hubungannya dekat," jelas Jessica.

Jaksa kemudian bertanya, apakah inkonsistensi dari Jessica tersebut bisa disamakan dengan kebohongan.

"Berdasarkan kompetensi kami, kami tidak pernah tahu apakah itu bohong atau tidak. Yang kami lihat adalah ada diskrepansi (kesenjangan) antara apa yang dikatakan dengan fakta yang ada maupun penilaian orang lain atau tadi ada di bukti-bukti sms atau apa," jawab Natalia.


cop http://news.detik.com/berita/3277910/psikiater-temukan-5-inkonsistensi-keterangan-jessica-wongso-dengan-bap?_ga=1.104232195.247428049.1471488004

No comments:

Post a Comment