Saturday, August 20, 2016

Saat Menteri Yasonna dan Dubes Asing Berlomba Bersama Napi di LP Cipinang

Saat Menteri Yasonna dan Dubes Asing Berlomba Bersama Napi di LP Cipinang


Jakarta - Lapas Cipinang, Jakarta Timur tampak meriah siang ini. Para napi berlomba dalam rangka peringatan hari Kemerdekaan RI ke-71. Bahkan, Menkum HAM Yasonna Laoly dan sejumlah duta besar ikut dalam perlombaan ini.

Acara kerjasama antara Forum of Small Medium Economis Africa Asean (FORSEAA) dan Kemenkum HAM itu digelar di Lapangan LP Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (20/8/2016). Sedikitnya ada 43 undangan baik dubes hingga perwakilan PBB dan Asean.
Selain Yasonna, hadir dalam acara itu Sekretaris Jenderal FORSEAA yang juga Utusan Khusus Presiden Seychelles untuk Asean Nico Barito, Duta Besar Italia untuk Indonesia Vittorio Sandalli, Duta Besar Venezuela dan lainnya.

Pagelaran pertama dibuka dengan penampilan tari ondel-ondel yang dibawakan para napi LP Cipinang dan Rutan Pondok Bambu. Setelah itu, perlombaan semakin seru.

Seperti lomba terompah panjang atau bakiak. Duta Besar Italia untuk Indonesia tak mau ketinggalan ikut lomba meski sempat terjatuh. Sementara Menkum HAM Yasonna Laoly ikut dalam lomba balap karung.



Perlombaan lain yang dimainkan para napi seperti lomba memasukkan pensil ke dalam botol, egrang, makan kerupuk dan panjat pinang.

Tidak hanya perlombaan, acara itu juga menampilkan permainan tradisional seperti Bambu Gila. Bahkan, Nico Barito ikut dalam permainan mengangkat bambu 'beraroma' mistik yang semakin berat.

Sementara, para napi lain juga menampilkan karya seni seperti grup perkusi, band, dan memajang berbagai hasil kerajinan tangan seperti membatik, ukiran kayu dan lainnya.

"Ini program yang kita kerjasama dengan FORSEAA, kemenkum HAM ada Dirjen Pas bekerjasama dengan FORSEAA yang dikomandani ini, Sekjennya Pak Nico. Kita undang 43 lebih termasuk perwakilan PBB, ASEAN, ada Dirjen Menlu, perwakilan Menkop dan Menperin," kata Yasonna kepada wartawan di LP Cipinang, Jakarta Timur.

Yasonna mengatakan, acara ini bertujuan untuk bahwa ada terminologi baru soal Lapas, yaitu konsep social creative inmate. Sebab di samping pembinaan menjalani hukuman, para napi perlu dididik untuk memproduksi hasil-hasil kerajinan.

"Ini hanya sampel sebagian kecil, di beberapa tempat ada sepatu, kursi dan lainnya. Jadi ini supaya teman-teman Dubes melihat, bisa saja terjadi kerjasama, kita ekspor barang-barang dari lapas,"

link detik.com

No comments:

Post a Comment