Wednesday, September 14, 2016

Ketika Penggusuran Jadi Panggung Politik di Pilgub DKI

Ketika Penggusuran Jadi Panggung Politik di Pilgub DKI 

Jakarta - Di ujung kepemimpinannya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) gencar menertibkan bangunan demi kebaikan warganya. Jeritan korban penggusuran ini lalu dirangkul lawan politik Ahok di Pilgub DKI Jakarta 2017.

Tercatat ada 325 lokasi ilegal yang akan ditertibkan Ahok sepanjang 2016 ini. Tujuannya untuk mengembalikan wilayah tersebut sebagai jalur hijau. Padahal KPUD DKI Jakarta pernah berpesan kepada Ahok untuk tak lakukan penggusuran menjelang Pilgub DKI Jakarta 2017.

Namun, Ahok tak ambil pusing jika langkahnya ini dinilai merugikan dirinya dari segi politik. Sebab, kata cagub petahana ini, semua yang dilakukannya itu untuk menjalankan kebijakan dan memperbaiki kehidupan rakyat banyak. Penertiban itu juga dilakukan sesuai peraturan yang berlaku. Dia juga sudah menyiapkan rumah susun bagi warga yang dipindahkannya.

"Patokan saya bukan soal pemilihan, kalau karena pemilihan saya lebih baik enggak usah (gusur) dong, baik-baikin supaya mereka simpati sama saya," kata Ahok.

Sepak terjang Ahok menuai pro kontra. Ada warga yang rela direlokasi ke rusun. Ada pula warga yang menolak digusur dan memilih bertahan hidup di tenda-tenda.

Nasib korban penggusuran ini menyedot perhatian lawan politik Ahok. Lokasi penggusuran itu lalu disulap menjadi panggung politik lawan Ahok untuk membantu korban penggusuran.

Lawan politik Ahok mengulurkan tangan mulai dari membangun crisis center, menawarkan diri menjadi penyambung lidah korban penggusuran dengan pihak Pemprov DKI Jakaarta hingga mendampingi warga yang melakukan class action.
detik.com


No comments:

Post a Comment