
Tn. Bhalla meminta Raman menelpon Romi. Raman bertanya
pada Simmi dan Simmi berkata bahwa dirinya tidak tahu dimana keberadaan Romi.
Simmi menambahkan bahwa yang ia tahu Ishita memarahi Romi dan kemudian Romi
pergi. Simmi berkata dirinya mengkhawatirkan Romi, usai berbicara Simmi pun
beranjak pergi. Tapi Raman tahu jika Simmi mengetahui keberadaan Romi dan tidak
mau memberitahukannya. Raman berencana menelpon teman2 Romi.
Vishwa lalu mendatangi rumah
Raman dan bertanya apa semua baik2 saja. Raman mengiyakan. Vishwa kemudian
berkata jika dia akan pergi menemui Madhavi yang juga akan segera pulang ke
rumah. Raman lalu mengajak ayah mertuanya pergi bersama2. Raman berpesan pada
ayahnya agar menghubunginya kaau Romi menelponnya. Setelah Raman dan Vishwa
pergi, Toshi mulai menangis, Simmi membawakan air minum dan menenangkannya.
Toshi tidak mempercayai bahwa Romi bisa melakukan dosa sebesar ini, Toshi pun
menyalahkan dirinya sendiri. Simmi mengatakan bahwa orang2 terlalu memanjkan
Romi hingga dia tidak menyadari apa yang telah dia lakukan.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 41
Toshi mengatakan jika Raman
menemukan Romi maka dia akan membunuhnya. Simmi menyahut bahwa Raman tidak akan
mendapatkan Romi dengan begitu mudah. Toshi menanyakan apa yang sedang disembunyikan
Simmi. Simmi berkata bahwa dirinyalah yang telah membuat Romi melarikan diri
karena tidak ingin melihat Ishita mengirim Romi ke dalam penjara. Toshi pun
berdoa untuk Romi dan kembali menangis.
Romi mendatangi rumah Bunty,
Bunty meminta Romi untuk tenang, dia berkata bahwa Raman adalah kakaknya dan
hanya akan memarahinya lalu akan pergi. Romi menyahut kalau Bunty tidak tahu
kemarahan kakaknya. Romi mengatakan kalau orangtuanya pun takut melihat
kemarahannya. Romi pun merasa cemas karena Raman tidak akan melepaskannya.
Pertama video Mihika dan sekarang drama kecelakaan Madhavi.
Madhavi mengeluh pada Ishita, dia
ingin pulang. Ishita menenangkan sang ibu dan berkata pada dokter jika ibunya
tidak menyukai RS. Raman kemudian datang dan mendengar, dia menawarkan Madhavi
untuk pindah ke RS bintang lima tapi Vishwa menolaknya. Raman pun menyarankan
untuk membawa Madhavi pulang dan menyiapkan semua kebutuhan medis Madhavi di
rumah. Dokter menyetujui dan berpesan pada Madhavi untuk istirahat dan minum
obat tepat waktu. Madhavi pun mengucapkan terima kasih pada Raman.
Semua orang menyambut Madhavi
dirumah. Raman mengatur seorang perawat dirumah dengan semua kebutuhan medis
untuk Madhavi. Raman pun menyediakan kursi roda untuk Madhavi. Mihika berkata
bahwa semua ini sempurna, Raman melakukan semuanya seorang diri. Ishita pun
mengucapkan terima kasih pada Raman.
Romi menghubungi ibunya, Toshi
menanyakan keberadaannya dan bertanya apakah dia yang menabrak Madhavi. Romi
menolak tuduhan ibunya. Toshi pun bertanya mengapa Romi harus bersembunyi jika
dia tidak melakukannya. Romi pun mengakhiri panggilan teleponnya. Bunty pun
bertanya apa yang terjadi sekarang. Romi mengatakan bahwa dia tidak bisa
mengatakan kebenarannya pada sang ibu.
Simmi juga bertanya pada ibunya
dan Toshi mengatakan bahwa Romi tidak melakukannya tapi Romi yang telah membuat
video Mihika. Toshi kembali menyalahkan dirinya sendiri karena terlalu
memanjakan Romi. Simmi meminta ibunya untuk tidak emosi dan cukup memukuli Romi
saja jika dia pulang. Toshi bertanya kapan Romi akan pulang. Simmi menjawab
bahwa untuk saat ini biarkan saja Romi dirumah temannya dan akan menghubunginya
dalam beberapa hari lagi.
Raman ternyata mendengar pembicaraan
ibu dan adiknya, dia pun lantas pergi ke kamarnya dan berbicara pada Ishita bahwa
dia akan pergi menangkap Romi. Ishita bertanya hendak kemana Raman akan mencari
Romi. Raman mengatakan jika Romi bersembunyi di rumah Bunty. Ishita ingin ikut
bersama Raman tapi Raman melarang dan menyuruhnya menjaga Madhavi.
Ishita memasak untuk Raman sementara
Madhavi bersama dengan pembantu. Ruhi muncul dan menyapa Raman serta Ishita.
Ishita memberikan bekal pada Raman tapi Raman menolaknya. Ishita pun mengeluh
pada Ruhi bahwa dia telah memasak untuk ayah ya dengan penuh cinta dan sekarang
ayahnya tidak mau membawa bekalnya. Ruhi pun meminta ayahnya membawa bekal
tersebut dan Raman pun akhirnya membawa bekal dari Ishita.
Raman melihat isi bekalnya yang
berisi sup, Ishita menelpon dan bertanya apakah Raman sudah memakan bekalnya,
Ishita membicarakan menu yang dibuatnya untuk Raman yakni telur tapi Raman
mengatakan bahwa menunya hanya sup. Ishita pun sadar dia telah salah memberikan
bekal pada Raman. Makanan yang seharusnya untuk Madhavi diberikan pada Raman
oleh Ishita. Raman menyuruhnya segera menukar menunya sebelum Madhavi melihat
telur dalam makanannya.
Raman memegang tangan Romi lalu
memaki Parmeet, dia mengusir Parmeet sebelum dirinya menghancurkan semua
tulang2nya. Parmeet pun pergi. Setelah itu Raman menampar Romi dan memarahinya.
Romin dan Bunty menjelaskan pada Raman bahwa bukan Romi yang melakukan
kecelakaan pada Madhavi. Raman lalu bertanya tentang videom Mihika dan Romi
mengakuinya karena saat itu dia emosi pada Mihir. Raman lalu menasihatinya dan
kemudian bertanya jika Romi tidak melakukan apa2 mengapa dia tidak mau menjawab
pertanyaan Ishita. Raman meminta Romi buka suara.
Toshi menanyakan keadaan Madhavi
pada Ishita, Ishita mengatakan bahwa ibunya tidak bisa memakan makanan padat,
Ishita bertanya apakah Raman sudah datang. Toshi berkata ‘belum’. Lalu Inspektur
mendatangi rumah keluarga Bhalla dan berkata bahwa Raman memanggilnya untuk
menangkap Romi dalam kasus tabrak lari. Simmi menyahut bagaimana bisa Inspektur
menyalahkan Romi sedangkan Romi belum tentu yang melakukannya.
Raman membawa Romi pulang. Tn.
Bhalla berbicara padanya. Raman mengatakan jika dia memanggil Inspektur. Romi
tak percaya Raman melakukan ini. Inspektur lalu meminta Romi ikut dengannya
terkait kasus kecelakaan yang menimpa Madhavi. Raman menghentikan Inspektur dan
berkata bahwa dia tidak tahu apa2 sebelumnya dan sekarang dia yakin jika Romi
tidak terlibat. Inspektur menyahut bahwa Raman tidak bisa membuat lelucon
dengan hukum. Inspektur memintanya datang ke kantor polisi dan berbicara
disana. Pathak kemudian datang dengan membawa surat jaminan pembebasan un tuk
Romi. Romi pun mengucapkan terima kasih pada Raman. Raman berkata bahwa dia
tidak berniat mempermainkan hukum tapi dirinya yakin bahwa Romi tidak bersalah.
Inspektur pun beranjak pergi.
Ishita menangis melihat semua
ini. Romi memeluk ibunya. Ishita berkata bagaimana Raman melakukan ini semua
setelah mengetahui kebenarannya. Toshi membalas jika dia akan memukul Romi tapi
Toshi minta Ishita memaafkannya. Tentang kasus video Mihika, mereka bisa
menghukum Romi tapi tidak mengirimnya kepenjara dan tentang Madhavi juga Romi
tidak akan mampu menyakitinya. Ishita menegatakan pertama Mihika lalu Bala dan
sekarang Madhavi. Ishita mengatakan bahwa Romi telah menyakiti semua orang dan
Ishita berkata dia tidak bisa memaafkan Romi.
Raman menyuruh Romi menceritakan
semuanya. Romi mendatangi Ishita dan menceritakan jika dia merasa ketakutan
kemarin karena ulah temannya yang mengaku bahwa dia telah membuatnya hamil.
Romi menceritakan semua pada Ishita. Dia meyakinkan Ishita bahwa bukan dia yang
menabrak Madhavi. Ishita pun mengungkap kekesalannya pada Romi terlepas dari
kasus kecelakaan ibunya, dia menyesalkan tindakan Romi pada Mihika dan juga
Bala. Setelah berbicara, Ishita pergi ke rumah ibunya.
Romi meminta maaf pada
orangtuanya. Tn. Bhalla mengatakan dia tidak memiliki tempat untuk anak
sepertinya. Toshi berusaha menghentikan kemarahan suaminya. Raman kembali
memarahi Romi dan memintanya pergi meminta maaf pada semua anggota keluarga
Iyer.
Mihir merasa marah pada Romi dan
berkata bahwa dia akan menghajar Romi jika dia bukan saudara Raman. Romi
kembali meminta maaf. Mihika menangis dan berkata jika dia ingin Romi mendapat
hukuman. Ishita menansihatinyandan memintanya memafkan Romi dan memulai kehidupan
barunya. Mihika berkata bahwa dia tidak bisa memaafkan Romi. Mihika kemudian
pergi ke kamarnya, Mihir juga lantas bergegas pergi dari rumah keluarga Iyer.
Ishita lalu membicarakan Romi pada ayahnya. Ishita berkata bahwa dirinya juga
marah pada Romi tapi Romi menerima kesalahannya dan ingin berubah, Ishita
merasa Romi harus diberi kesempatan.
Seorang lelaki sedang mencuci
sebuah mobil lalu. Dia lalu menelpon seseorang dan mengatakan jika mobilnya
telah siap. Lelaki itu juga mengatakan bahwa sekarang dia tidak akan bisa
mengidentifikasi mobil tersebut adalah mobil yang sama yang telah dipakai untuk
menabrak pohon.
Pammi mendatangi rumah Toshi dan
memberi manisan lalu dia meneritakan tentang upacara ritual pemberian nama
untuk anak Pooja. Pammi juga mengatakan bahwa bayi Simmi juga harus mengadakan
ritual tersebut. Toshi mengatakan bahwa Parmeet berada di Dubai saat bayi Simmi
lahir. Ishita mengatakan jika mereka akan segera melakukan upacara ritual
tersebut. Pammi kemudian beranjak pergi.
Toshi berkata agar Simmi
memikirkan nama untuk bayinya. Ishita mendukung ucapan ibu mertuanya. Simmi
mencemooh mereka dan berkata bahwa Parmeet sudah tidak ada bersamanya dan
bagaimana akan memberi nama bayinya.
Romi mengakui kesalahannya di
depan anggota dewan, Romi mengatakan bahwa Bala tidak bersalah dan dirinya yang
telah menjebak Bala. Vandu dan Bala senang mendengar pengakuan Romi. Romi siap
menerima hukumannya. Anggota dewan memarahi Romi dan berkata bahwa seharusnya
Romi dikirim ke penjara. Anggota dewan pun meminta maaf pada Vandu dan
memintanya kembali ke kampus tapi mereka meminta maaf tidak bisa membawa Bala
kembali karena Bala telah bertindak sendiri tanpa memberitahu. Romi berkata
agar jangan menghukum Bala karena kesalahan dirinya. Vandu kemudian bergegas
pergi diikuti dengan Bala.
Vandu dan Bala saling berbicara,
Bala menengkan Vandu dan berkata bahwa dirinya akan mendapatkan pekerjaan
ditempat lain. Bala lalu memeluk Vandu dan memintanya untuk bersabar.
Simmi menangis saat berbicara di
telepon dengan Parmeet. Simmi berkata bahwa dia akan tetap mengadakan upacara
pemberian nama dan Parmeet harus hadir. Ashok mendatangi Parmeet dan Parmeet
mengakhiri pembicaraannya dengan Simmi. Simmi lalu bergumam sendirian, Ishita
melihat Simmi dan ingin berbicara dengannya tapi tiba2 Ishita mendapat telepon dan
mengatakan akan segera datang.
Ashok bertanya pada Parmeet apa
ada masalah dengan upacara pemberian nama untuk bayinya. Ashok mengatakan jika
Parmeet takut pada Raman maka dirinya akan mengirim Raman pergi keluar kota dan
Parmeet akan mendapat kesempatan bagus berada disana. Parmeet pun gembira
mendengar ucapan Ashok. Ashok meminta Parmeet untuk tidak mkhawatir karena
dirinya akan mendukung Parmeet hingga akhir.
Ishita merawat anak lelaki dan
mencabut giginya. Sang ibu merasa senang dan berterima kasih karena Ishita
datang saat kondisi darurat. Ishita lalu akan memberikan perawatan anak
tersebut pada Dr. Batra. Ishita berkata bahwa dia ahrus merawat ibunya yang
telah mengalami kecelakaan. Ibu anak tersebut menanyakan bagaimana kejadiannya.
Ishita pun bercerita mengenai kecelakaan yang menimpa ibunya. Ibu sang anak
merasa kasus Madhavi sama dengan kasus kecelakaan di rumah tetangganya. Ishita
pun terkejut mendengarnya dan meminta bantuan pada wanita tersebut untuk bertemu
dengan tetangganya. Wanita itu berkata bahwa tetangganya bisa jadi saksi dan
menceritakan semuanya dengan rinci. Wanita itu berkata bahwa tetangganya akan
pergi ke Dehradun hari ini. Ishita pun mengajaknya bertemu saat tetangganya
nanti pulang dari Dehradun dan Ishita mengucapkan terima kasih.
Ishita pulang ke rumah dan
mencari Raman untuk diajaknya berbicara.Tapi saat hendak berbicara, Vishwa
datang menemui mereka dan mengatakan keadaan Madhavi. Mereka buru melihat
Madhavi. Madhavi kritis dan Raman kangsung menelpon dokter yang ternyata sedang
berada di Bangalore. Ishita pun berbicara pada domter dan bertanya tentang obat
yang dibutuhkan Madhavi. Ishita mencatatnya dan meminta Raman membawanya dengan
segera.
Madhavi tertidur, Ishita berkata
bahwa ibunyanharus dibawa ke RS. Perawat lalu menyuruh mereka semua keluar
kamar. Raman pun meminta Ishita u tuk tetap tinggal menjaga Madhavi. Raman
sendiri mengajak Ruhi pulang dan menyuruhnya tidur. Raman menidurkan Ruhi
sambil melihat pertandingan ,kriket di TV, Ruhi meminta ayahnya mengecilkan
volume dan Raman pun mengomel bahwa sekarang Ruhi sudah menjadi seperti Ishita.
Ruhi lalu memainkan rambut Raman, Ruhi mengatakan biasanya dia memainkan rambut
panjang Ishita tapi kali ini rambut Raman terlalu pendek untuk dimainkan. Raman
mencoba membuat Ruhi tidur. Ruhi meminta ayahnya menyanyikan lagu. Raman pun
menyanyi dan Ruhi mentertawakannya. Lalu Ruhi meminta Raman membacakan cerita
untuknya. Dan akhirnya Ruhi pun tertidur.
Raman beranjak ke balkon, Ishita
juga berada di balkon rumahnya. Mereka saling memandang dan tersenyum. Raman
memberi kode untuk mengajak Ishita jalan2, Ishita memberi kode penolakan karena
mengantuk tapi kemudian dia memberi kode bahwa dia setuju. Raman pun tersenyum.
Mereka lalu berjalan2 di
sekitaran komplek apartemen dan Ishita mengatakan bahwa sekarang Raman tau
betaa susahnya menidurkan anak. Raman berkata bahwa Ishita terlalu memanjakan
Ruhi. Mereka lalu duduk dibangku dan memperdebatkan sesuatu. Kemudian Ishita
menceritakan kasus kecelakaan yang menimpa ibunya. Ishita berkata akan
memberitahu Raman setelah dia mengetahui semuanya.Raman pun merasa geram dan
berkata bahwa dia tidak akan melepaskan orang tersebut. Setelah itu mereka
membicarakan upacara ritual penamaan bayi Simmi. Tak lama kemudian mereka
kembali ke rumah masing2.
Pagi harinya, Toshi melihat
beberpa gaun untuk bayi, Ishita juga membawa gaun pink untuk bayi Simmi. Toshi
menyukainya dannberkata bahwa mereka akan memberikan nama untuk bayi Simmi hari
ini. Raman datang dan mengatakan bahwa dia telah berbcara dengan pendeta dan
telah membayarnya, pendeta akan datang dan membawa semua perlengkapan. Toshi
bertanya pada Simmi apakah dia memrlukan sesuatu. Simmi tengah berpikir apa
yang akan mereka lakukan ketika melihat Parmeet datang.
Bala pulang kerumah dengan marah.
Vandu pun bertanya pergi kemana Bala sejak pagi tadi. Bala pun bercerita bahwa tidak
ada perguruan tinggi yang mau mempekerjakannya. Vandu memintanya bersabar
karena semuanya akan berangsur membaik.
Raman bertanya apa yang sedang
Ishita sembunyikan, Ishita lalu menunjukkan baju untuk Parmeet terkait ritual
penamaan bayinya. Raman merasa marah tapi Ishita menenangkannya, Ishita
mengatakan jika Simmi ingin Parmeet datang dan Simmi telah mengundangnya.
Ishita meminta Raman memikirkan Simmi.
Raman lalu mendapat telepon dan
berkata bahwa dia akan pergi. Raman lalu memberitahu Ishita jika dia harus ke
Chandigarh karena ada pekerjaan penting. Ishita meminta Raman membicarakannya
pada Simmi. Raman merasa tegang karena harus pergi dan parmeet akan datang.
Raman juga mengkhawatirkan Ishita. Ishita menenangkannya dan mengatakan jika
dirinya mempunyai keluarga. Ishita kemudian beranjak pergi dan Raman tersenyum.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 41 Tayang Sabtu , 10 September 2016
Ashok berkata bahwa dirinya telah
mengakhiri ketegangan Parmet dengan mengirim Raman ke luar kota. Parmeet senang
karena Ashok menepati ucapannya. Shagun menyela dan mengatakan Ishita berada di
sana dan tidak akan membiarkan Parmeet melakukan pestanya dengan mudah.
Mihika meminta Mihir untuk
bersiap2 karena mereka akan pergi ke pesta. Mihir mengatakan jika dia ada
pertemuan penting dan membutuhkan sebuah file. Mihika kembali menyuruhnya
bersiap2 ke pesta dan segera pergi tapi Mihir bersikeras meminta file nya. Mereka
pun berdebat dan Mihika kemudian meninggalkan Mihir dengan kesal.
Toshi menyambut tamu2nya di
upacara pemberian nama. Ishita masih menunggu Raman dan dia tidak tahu Raman
akan datang atau tidak. Tn. Bhalla menyuruh Romi membawa Simmy dan bayinya.
Pammi datang dan memeluk Toshi serta Ishita.
Simmi datang bersama bayinya.
Ishita memujinya. Lalu pendeta berkata agar orangtua bayi datang untuk
melakukan pooja. Tn. Bhalla mengatakan jika ayah bayi tidak ada jadi dirinya
dan Toshi yang akan melakukan pooja.
Simmy bersikeras menunggu Parmeet untuk pooja. SImmi kemudian tersenyum
melihat Parmeet. Sementara semua orang terkejut melihat Parmeet.
Tn. Bhalla bertanya siapa yang
mengundang Parmeet. Simmi menjawab bahwa dialah yang mengundangnya. Pendeta
meminta mereka segera melakukan pooja karena waktu yang baik akan segera lewat.
Parmeet memandang Ishita. Pooja pun dimulai.
Mihir bertanya pada Ishita apakah
Raman mengetahui kedatangan Parmeet, Ishita menjawab jika Raman sudah tau. Tn.
Bhalla lalu mengatakan jika Ishita yang akan menjaga nama bayi Simmi. Simmi pun
marah mendengarnya. Parmeet bertanya mengapa harus Ishita. Tn. Bhalla menjawab
bahwa tidak ada satupun keluarga Parmeet. Parmeet lalu mengatakan bahwa ada yang
selalu mendukungnya disaat yang buruk. Parmeet lalu memanggil Ashok dan Shagun.
Semua orang terpana dan Shagun pun tersenyum.
Parmeet menyambut Ashoj dan
Shagun. Parmeet meminta Shagun memberi nama bayinya dan Shagun menamainya
Naamkaran, Simmi memberikan bayinya pada Shagun. Toshi bertanya apam yang
dilakukan Simmi. Simmi berkata bahwa dia akan melakukan semua ucapan Parmeet.
Shagun pergimke depan untuk memberitahu nama banyi di telinganya tapi dia
berteriak saat sang bayi mengompol dan Shagun pun memarahi Simmi karena tidak
menggunakan popok pada bayinya, Toshipun memperoloknya. Parmeet meminta Shagun
pergi menyegarkan diri dan mereka akan menunggu. Ashok pun pergi bersama
Shagun.
Toshi meminta pendeta memulai dan
Ishita akan memakaikan nama Naamkaran pada bayi Simmi. Tn. Bhalla meminta
Ishita menggantu nama yang lebih bagus. Ishita pun memberi nama Ananya. Semua
orang bertepuk tangan. Simmi tersenyum dan berkata ‘Ananya Parmeet Khurana’.
Shagun pun merasa kesal karena hari ini Ishita kembali menang karena sang bayi.
Ashok menenangkannya.
Tn. Bhalla memberi kalung emas
untuk sang bayi. Parmeet juga memintab hadiah dan meminta langsung Ishita yang
memberikannya karena Ishita yang memberikan nama pada bayinya. Toshi menyuruh
Ishita memberikanna pada Parmeet.
Ishita memberikan pada Parm eet
dengan muka marah. Ashok dan Shagun melihat semua ini dan menikmatinya. Parmeet
menakut2i Ishita dengan mencoba untuk memegang tangannya, Ishita pun segera
berpindah. Parmeet lalu berkata pada Ishita ‘aku pikir tidak ada yang
memberitahukan kepadamu tentang ritual ini sehingga kau berpindah tempat, kau
lebih muda dariku jadimkau harus menyentuh kakiku dan mengambil berkatku”. intifilm.com
No comments:
Post a Comment